Perang Dunia II seakan-akan memberi kekuasaan kepada Jepang untuk berbuat menurut sesukanya di Asia Timur. Negara-negara Barat yang mempunyai jajahan atau kepentingan lain di bagian dunia ini, selanjutnya tidak mempunyai tempo, dan juga kemampuan untuk melekukan sesuatu pula di timur, kecuali Amerika Serikat.
v Peperangan di Tiongkok
Sesudah Hankow jatuh, Chungking di jadikan ibukota Tiongkok. Disemua tempat, yang sudah berada dalam kekuasaannya Jepang, dibangun pemerintahan Jepang. Pada tanggal 18 Desember 1983, yakni sesudah Hankow dirampas oleh Jepang, Wang Ching-wei, kepala kelompok Pro-Jepang dalam Kou Min Tang, meninggalkan Chungking karena tidak sepakat peperangan dengan Jepang dilanjutkan dan lebih menyetujui diadakannya pembicaraan perdamaian. Ia datang pada Jepang dan melakukan perundingan, akhirnya pada tanggal 30 Maret 1940 Jepang melantik Wang Ching-wei di Nanking sebagai kepala suatu pemerintahan boneka, yang olehnya dinamakan “Pemerintahan Nasional Tiongkok”, dengan demikian terbentuk dua pemerintahan yaitu “Tiongkok Merdeka” dan “Tiongkok yang diduduki”.
Wilayah Tiongkok merdeka adalah wilayah yang berada dibawah kekuasaan pemerintah Tiongkok di Chungking dan wilayah-wilayah yang diperintah Partai Komunis Tiongkok, sedangkan wilayah Tiongkok yang diduduki adalah wilayah yang berada di tangan Jepang, yang memerintahnya melalui “Pemerintahan Nasional” dengan Wang Ching-wei, Man Chukuo dan Henry Pu Yi. Tiongkok bertempur dengan system gerilya dan politik bumi hangus. Universitas-universitas dan industri-industri dipindahkan dengan susah payah ke Barat, ke Tiongkok Merdeka. Jepang telah memblokir Tiongkok dari laut, tetapi Tiongkok membuat jalan Burma yang menghubungkan Kunming di Tiongkok selatan dan jalan Inggris di Burma. Namun demikian, Jepang tidak senang dengan dibukanya jalan Burma tersebut dan mendesak Inggris menutup jalan itu. mulai tanggal 12 Juli 1940 Inggris menutup jalan tersebut selama 3 bulan.
0 komentar:
Posting Komentar